Sabtu, 25 Februari 2023

Mahalnya Tarif Ojek Online dan Murahnya Transportasi dengan Jak Lingko

 Ketika mengetahui adanya kenaikan BBM sejak 3 September 2022 lalu, jelas menimbulkan gejolak rakyat, terutama para sopir angkot, driver ojek online, dan mahasiswa yang banyak turun ke jalan untuk mempertanyakan penyebab kenaikan BBM bersubsidi tersebut. Sejak 11 September 2022 lalu, pemerintah melalui Kemenhub resmi menaikkan tarif ojek online. Buktinya, untuk jarak dekat (4 kilometer pertama), dikenakan tarif Rp16.000,00 pada aplikasi Gojek. Sebelumnya, tarif jarak dekat (4 kilometer pertama) pada aplikasi Gojek senilai Rp14.000,00. Untuk menuju Stasiun Cilebut sebagai stasiun KRL terdekat dari Sentul City, sebelumnya dikenakan tarif Rp39.000,00 pada aplikasi Gojek dengan jarak pengantaran sekitar 11-13 km menyesuaikan rute yang dipilih. Sejak dikenakan tarif baru, tarif menuju Stasiun Cilebut naik menjadi sekitar Rp44.000,00 sampai dengan Rp45.000,00 pada aplikasi Gojek

 Membayangkan tarif ojek online yang mahal untuk jarak dekat membuat saya mulai mengatur strategi apabila ingin pulang-pergi ke rumah atau ke tempat lain di sekitar Jakarta. Salah satunya adalah menggunakan angkot Jak Lingko. Di mana untuk menggunakan angkot ini, seperti halnya dengan kita menggunakan KRL, Transjakarta, dan MRT, yang harus menyiapkan kartu uang elektronik/kartu prabayar. Walaupun sebagai langkah antisipasi atas mesin tap/reader angkot yang tidak bisa membaca semua kartu uang elektronik/kartu prabayar reguler, disarankan untuk membeli kartu Jak Lingko dari bank penerbit kartu uang elektronik/kartu prabayar reguler seperti BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BCA (dari awal 2023), baik di Vending Machine yang ada di halte Transjakarta BRT, ataupun lewat marketplace/situs jual beli online seperti Tokopedia dan Shopee yang dijual lebih mahal daripada yang ada di halte Transjakarta BRT. Sebelum 3 Januari 2023, harga kartu Jak Lingko normalnya sekitar Rp30.000,00 dengan saldo sebesar Rp10.000,00. Sejak 3 Januari 2023, harga kartu Jak Lingko naik menjadi Rp40.000,00 dengan saldo sebesar Rp15.000,00. Dan sejak harga kartu Jak Lingko ini naik pun, BCA mulai menerbitkan kartu Jak Lingko dari mereka yang perbedaannya ada pada chip di bagian depan kartu seperti halnya kartu ATM/kartu debit dan belum semua mesin tap yang ada pada angkot Jak Lingko mampu membaca kartu Jak Lingko terbitan BCA ini, apalagi kartu uang elektronik reguler/kartu prabayar lainnya. 

 Tergerak dengan informasi mengenai adanya angkot Jak Lingko yang ada di dekat rumah membuat saya mencoba untuk membeli kartu Jak Lingko ini secara online dan Alhamdulillah kondisi kartu masih bagus dari tampilannya dan dilengkapi dengan sampul. Kemudian, saya isi ulang terlebih dahulu di Alfamart seharga Rp20.000,00 agar bisa menggunakannya dalam berbagai angkutan umum. 

 Sebagai percobaan terhadap kartu Jak Lingko ini, saya mencoba kartu ini pada angkot Jak Lingko 85 rute Pasar Bintara-Mall Cipinang Indah dari seberang Minimarket Pondok Kopi hingga Klinik Sapta Mitra. Kemudian, mencoba kembali pada angkot Jak Lingko 42 rute Rusun Pondok Kelapa hingga Terminal Kampung Melayu untuk kembali ke Bogor lewat Stasiun Tebet, meskipun harus nyambung dengan ojek online terlebih dahulu. Terbukti, ketika saya naik kedua trayek Jak Lingko tersebut, mesin tap/reader pada angkot Jak Lingko belum memotong saldo pada kartu pengguna.

 Selain masih gratis alias belum memotong saldo kartu pengguna, angkot Jak Lingko seperti ini juga jauh lebih berbeda dibandingkan angkot-angkot pada umumnya. Seperti wajib menaikkan penumpang di rambu "bus stop", usia kendaraan yang dibatasi hanya sampai 5-7 tahun layaknya taksi Blue Bird, CCTV, tidak ada bangku tambahan yang menghadap ke belakang demi kenyamanan bergerak, pramudi yang wajib berseragam ala2 pramudi taksi reguler, serta dilengkapi KPP atau kartu pengenal pramudi yang juga ditemukan di dalam taksi reguler. Jika dibandingkan dengan kebiasaan kita ketika naik ojek online apalagi taksi reguler yang biasa memberikan uang tip/kelebihan sebagai bentuk tanda terima kasih karena sistem jalan yang dibayar per trip dan berjalan kemana pun yang kita mau serta menutup setoran, maka budaya seperti ini tidak akan ditemukan ketika kita naik angkot Jak Lingko bahkan dilarang karena sistem pembayaran yang telah diubah sepenuhnya menggunakan kartu dan sebagai upaya pembiasaan kepada masyarakat yang akan naik angkot ini untuk membawa kartu uang elektronik masing-masing.






















Kamis, 03 Desember 2015

Tentang Tasikmalaya

                                            
Setelah cukup lama tidak memajang tulisan di blog ini, akhirnya saya menemukan sebuah ide baru. Kali ini saya akan membahasa mengenai Kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya adalah sebuah kota di tanah Pasundan bagian timur. Kota Tasikmalaya memiliki luas sebesar 183 km2, lebih luas dari Kota Bandung yang hanya memiliki luas 167,7 km2. Kota Tasikmalaya berjarak sekitar 115,3 km dari Bandung dan 294,5 km dari Yogyakarta. Jumlah penduduk kota ini pada tahun 2014 berjumlah 683.386.

Sejarah 

Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonomi tidak terlepas dari sejarah berdirinya kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah kabupaten induknya. Maka rangkaian sejarah ini merupakan bagian dari rangakaian perjalanan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sampai terbentuknya Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Pada waktu A. Bunyamin menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya tahun 1976 sampai dengan 1981 tonggak sejarah lahirnya kota Tasikmalaya dimulai denngan diresmikannya Kota Administratif Tasikmalaya melalui peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 oleh Menteri Dalam Negeri H. Amir Machmud. Periwtiwa ini di tandai dengan penandatangan Prasasti yang sekarang terletak di depan gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Pada waktu yang sama dilantik pula Walikota Administratif Pertama yaitu Drs. H. Oman Roosman oleh Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat H. Aang Kunaefi.

Pada awal pembentukannya, wilayah kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa.

Berikut ini urutan pemegang jabatan Walikotatif Tasikmalaya dari terbentuknya kota administratif sampai menjelang terbentuknya pemerintah Kota Tasikmalaya :
 1 Oman Roesman (1976-1985)
 2 Yeng Ds. Partawinata (1985-1989)
 3 R. Y. Wahyu (1989-1992)
 4 Erdhi Hardhiana (1992-1999)
 5 Bubun Bunyamin (1999-2007)
 6 Syarif Hidayat (2007-2012)
 7 Drs. H. Budi Budiman (2012-2017)
  
  
Berkat perjuangan unsur Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin Bupati saat itu H. Suljana WH beserta tokoh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dirintislah pembentukan Kota Tasikmalaya dengan lahirnya tim sukses pembentukan Pemerintahan Kota Tasikmalaya yang diketuai oleh H. Yeng Ds. Partawinata SH. bersama tokoh - tokoh masyarakat lainnya. Melalui proses panjang akhirnya dibawah pimpinan Bupati Drs. Tatang Farhanul Hakim, pada tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, Kota Tasikmalaya diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI di Jakarta bersama-sama dengan kota Lhoksumawe, Langsa, Padangsidempuan, Prabumulih, Lubuk Linggau, Pager Alam, Tanjung Pinang, Cimahi, Batu, Sikawang dan Bau-bau.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya, telah mengantarkan Pemerintah Kota Administratif Tasikmalaya melewati pintu gerbang Daerah Otonomi Kota Tasikmalaya untuk menjadi daerah yang mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga sendiri.

Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya tak lepas dari peran serta semua pihak maupun berbagai steakholder di daerah Kota Tasikmalaya yang mendukung pembentukan tersebut. Tentunya dengan pembentukan Kota Tasikmalaya harus ditindak lanjuti dengan menyediakan berbagai prasarana maupun sarana guna menunjang penyelenggaraan Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Berbagai langkah untuk mempersiapkan prasarana, sarana maupun personil serta komponen-komponen lainnya guna menunjang penyelengaraan Pemerintahan Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan sebagai tuntutan dari pembentukan daerah otonom itu sendiri.
Pada tanggal 18 Oktober 2001 pelantikan Drs. H. Wahyu Suradiharja sebagai PJ Walikota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung. Sesusuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak 54, tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status Desan menjadi Kelurahan, desa-desa dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh karena itu maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, sedangkan kedelapan kecamatan tersebut antara lain :

1. Kecamatan Tawang
2. Kecamatan Cihideung
3. Kecamatan Cipedes
4. Kecamatan Indihiang
5. Kecamatan Kawalu
6. Kecamatan Cibeureum
7. Kecamatan Mangkubumi
8. Kecamatan Tamansari 
9. Kecamatan Purbaratu (baru)
10. Kecamatan Bungursari (baru)

Sebagai salah satu syarat Pemerintah Daerah Otonom diperlukan alat kelengkapan lainnya berupa Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Melalui surat keputusan No. 133 Tahun 2001 Tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat KotaTasikmalaya (PPK-DPRD). Melalui proses dan tahapan-tahapan yang dilaksanakan PPK-DPRD Kota Tasikmalaya yang cukup panjang, maka pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya disyahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 171/Kep.380/Dekon/2002 Tanggal 26 April 2002, selanjutnya tanggal 30 April 2002 diresmikannya keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya yang tetama kali.
Pada tanggal 14 November 2002 dilantiknya Bp. Drs. H. Bubun Bunyamin sebagai Walikota Tasikmalaya, pelantikan Walikota tersebut adalah segabai puncak momentum dari pemilihan Kepala Daerah pertama di Kota Tasikmalaya sebagai hasil dari Tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh Legislatif.

Pemerintahan

Kota Tasikmalaya dipimpin oleh seorang walikota yang dipilih melalui pemilihan kepala daerah. Walikota yang saat ini memimpin Tasikmalaya adalah Drs. H. Budi Budiman (2012-sekarang).

Mohon maaf apabila ada kekurangan karena masih harus cari ke sumbernya.

Sabtu, 12 September 2015

Plat B


Apakah yang kalian ketahui tentang "Plat B"? Ya, "Plat B" adalah plat nomor yang digunakan di area Jakarta Raya. Wilayah yang dimaksud adalah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang (Jadetabek). Jadi, tidak semua plat B digunakan oleh warga Jakarta. Namun banyak yang masih mengira kalau plat B adalah kendaraan yang berasal dari Jakarta. Kalau bukan warga asli Jakarta yang memakai plat B, maka yang memakai plat nomor tersebut adalah penduduk yang tinggal di dekat pinggiran Jakarta namun bekerja di Jakarta.

Nomor polisi yang digunakan pada plat B adalah sebagai berikut:

  • 1 - 2999, 7000-7999 (hingga awal 2008), 8000 - 8999 dialokasikan untuk kendaraan penumpang.
    • Mulai Januari 2015 nomor kendaraan untuk Jakarta Selatan (berkode S) telah habis untuk nomor 1, maka dimulai dengan angka 2.
    • Mulai April 2015 nomor kendaraan untuk Jakarta Barat (berkode B) telah habis untuk nomor 1, maka dimulai dengan angka 2.
    • Mulai Juli 2015 nomor kendaraan untuk Jakarta Timur (berkode T) telah habis untuk nomor 1, maka dimulai dengan angka 2.
  • 3000 - 6999, dialokasikan untuk sepeda motor.
    • Mulai awal 2010 nomor kendaraan untuk Jakarta Barat (berkode B) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai Februari 2010 nomor kendaraan untuk Jakarta Timur (berkode T) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai awal 2011 nomor kendaraan untuk Jakarta Selatan (berkode S) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai Maret 2011 nomor kendaraan untuk Kabupaten Bekasi (berkode F) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai April 2011 nomor kendaraan untuk Kota Bekasi (berkode K) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3
    • Mulai November 2012 nomor kendaraan untuk Jakarta Utara (berkode U) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai Desember 2012 nomor kendaraan untuk Kota Depok bagian timur (berkode E) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai April 2014 nomor kendaraan untuk Jakarta Timur (berkode T) telah habis untuk nomor 3, maka dimulai dengan angka 4.
    • Mulai Agustus 2014 nomor kendaraan untuk Kota Tangerang (berkode C) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai Agustus 2014 nomor kendaraan untuk Jakarta Barat (berkode B) telah habis untuk nomor 3, maka dimulai dengan angka 4.
    • Mulai November 2014, nomor kendaraan untuk Kabupaten Tangerang (berkode N) telah habis untuk nomor 3, maka dimulai dengan angka 4.
    • Mulai Maret 2015 nomor kendaraan untuk Jakarta Pusat (berkode P) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai Juni 2015 nomor kendaraan untuk Kabupaten Bekasi (berkode F) telah habis untuk nomor 3, maka dimulai dengan angka 4.
  • 7000 - 7999, dialokasikan untuk bus.
  • 9000 - 9999, dialokasikan untuk kendaraan beban

Format kategori 3 huruf seri umum di Jakarta yaitu, B [1-4 angka] XYZ, dengan:
  • X = umumnya mewakili tempat kendaraan tersebut terdaftar
Huruf yang mewakili kategori tempat terdaftarnya kendaraan:
Kode nomor kendaraan di atas tidak berlaku untuk Bajaj.
  • Sementara, Y umumnya merupakan jenis kedaraan berdasarkan. golongan. Huruf yang mewakili kategori kendaraan, antara lain:
    • A → sedan/pickup
    • B/D/W/E → sedan yang sudah dimutasi
    • F/K/O/Z/R/Y/I → minibushatchback, dan city car
    • V/P/M/G/W/U → minibus, hatchback, dan city car yang sudah dimutasi
    • *HX/*IX → ambulans
    • J → jip dan SUV
    • L/C → jip dan SUV yang sudah dimutasi.
    • C/D → truk
    • T → taksi
    • *TX/*UX → angkutan kota
    • Q/U → Kendaraan Staf Pemerintah (contoh: B 1234 FQN untuk Pemerintah Kabupaten Bekasi, B 1234 KQN untuk Pemerintah Kota Bekasi)
Kode nomor kendaraan di atas tidak berlaku untuk kode X dan sepeda motor (mulai dari A tanpa memperhatikan kode di atas).
Contoh:
  • B 1356 ZQK adalah mobil yang terdaftar di Depok (Z), berjenis kendaraan pemerintah (Q), dan memiliki huruf pembeda (K).
  • B 1896 GUG adalah mobil yang terdaftar di Kabupaten Tangerang (G), mobil yang dimutasi (U), dan memiliki huruf pembeda (G).
  • Sementara, Z merupakan huruf acak yang diberikan untuk pembeda. Walaupun bersifat pembeda, huruf ini memiliki pola/siklus dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh:B 1987 BRB huruf akhir B merupakan huruf acak pada bulan Desember tahun 2012, setelah kombinasi sebelumnya untuk wilayah Jakarta Timur (BZ..) sudah habis: B xxxx BZZ.

Terkait dengan pola/siklus huruf pembeda, berikut penjelasan secara detail.[butuh rujukan]
Huruf keduaWilayahPeriodeHuruf belakang
Angka Depan 1 (B 1*** ***)
FJakarta Timur (T)Akhir 2008 hingga Awal 2010TFA s.d. TFZ
Jakarta Pusat (P)Akhir tahun 2008 hingga pertengahan 2010PFA s.d PFZ
Jakarta Utara (U)Akhir 2008 hingga pertengahan 2010UFA s.d. UFZ
Jakarta Selatan (S)Akhir Tahun 2008 hingga awal tahun 2010SFA s.d. SFZ
Jakarta Barat (B)Akhir tahun 2008 hingga awal tahun 2010BFA s.d. BFZ
Kabupaten Tangerang (G)Akhir tahun 2012 hingga awal tahun 2015GFA s.d. GFZ
Kabupaten Tangerang (N)Akhir tahun 2008 hingga pertengahan 2011NFA s.d. NFZ
KJakarta Timur (T)Awal tahun 2010 hingga awal tahun 2011TKA s.d. TKZ
Jakarta Pusat (P)Pertengahan 2010 hingga akhir tahun 2011PKA s.d PKZ
Jakarta Utara (U)Pertengahan 2010 hingga pertengahan 2011UKA s.d. UKZ
Jakarta Selatan (S)Awal Tahun 2010 hingga awal tahun 2011SKA s.d. SKZ
Jakarta Barat (B)Awal tahun 2010 hingga awal tahun 2011BKA s.d. BKZ
Kabupaten Tangerang (N)Pertengahan tahun 2011 hingga awal tahun 2014NKA s.d. NKZ
Kota Tangerang (V)Akhir tahun 2014 hingga sekarangVKA s.d VK...
Kabupaten Tangerang (G)Awal tahun 2015 hingga sekarangGKA s.d. GK...
O (Pada font tampil seperti huruf Ø)Jakarta Timur (T)Awal tahun 2011 hingga awal tahun 2012TOA s.d. TOZ
Jakarta Barat (B)Awal tahun 2011 hingga awal tahun 2012BOA s.d. BOZ
Jakarta Selatan (S)Awal Tahun 2011 hingga awal tahun 2012SOA s.d. SOZ
Jakarta Utara (U)Pertengahan tahun 2011 hingga awal tahun 2013UOA-UOZ
Jakarta Pusat (P)Akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2013POA-POZ
Kabupaten Bekasi (F)Awal tahun 2014 hingga Juni 2015FOA-FOZ
Kota Bekasi (K)Awal tahun 2013 hingga awal tahun 2014KOA-KOZ
Kabupaten Tangerang (N)Awal tahun 2014 hingga sekarangNOA-NO..
Kota Depok (Sukmajaya, Cimanggis, Beji, Cipayung) (E)Akhir 2014 hingga sekarangEOA-EO...
ZJakarta Timur (T)Awal tahun 2012 hingga awal tahun 2013TZA-TZZ
Jakarta Barat (B)Awal tahun 2012 hingga akhir tahun 2012BZA-BZZ
Jakarta Selatan (S)Awal Tahun 2012 hingga akhir tahun 2012SZA-SZX
Jakarta Utara (U)Awal tahun 2013 hingga awal tahun 2014UZA-UZZ
Jakarta Pusat (P)Awal tahun 2013 hingga awal tahun 2014PZA-PZZ
Kota Bekasi (K)Awal tahun 2014 hingga akhir tahun 2014KZA-KZZ
RJakarta Timur (T)Awal tahun 2013 hingga awal tahun 2014TRA-TRZ
Jakarta Barat (B)Akhir tahun 2012 hingga akhir tahun 2013BRA-BRZ
Jakarta Selatan (S)Akhir tahun 2012 hingga pertengahan tahun 2013SRA-SRZ
Jakarta Utara (U)Awal tahun 2014 hingga akhir tahun 2014URA-URZ
Jakarta Pusat (P)Awal tahun 2014 hingga pertengahan tahun 2015PRA-PRZ
Kabupaten Bekasi (F)Pertengahan tahun 2015 hingga sekarangFRA-FR...
Kota Bekasi (K)Akhir tahun 2014 hingga sekarangKRA-KR...
YJakarta Utara (U)Akhir tahun 2014 hingga sekarangUYA-UY...
Jakarta Timur (T)Awal tahun 2014 hingga akhir tahun 2014TYA-TYZ
Jakarta Barat (B)Akhir tahun 2013 hingga pertengahan tahun 2014BYA-BYZ
Jakarta Selatan (S)Pertengahan tahun 2013 hingga awal tahun 2014SYA-SYZ
Jakarta Pusat (P)Pertengahan tahun 2015 hingga sekarangPYA-PY...
IJakarta Timur (T)Akhir tahun 2014 hingga pertengahan tahun 2015TIA-TIW, TIY-TIZ
Jakarta Barat (B)Pertengahan tahun 2014 hingga awal tahun 2015BIA-BIW, BIY-BIZ
Jakarta Selatan (S)Awal tahun 2014 hingga awal tahun 2015SIA-SIW, SIY-SIZ
Angka Depan 2 (B 2*** ***)
FJakarta Selatan (S)Awal tahun 2015 hingga sekarangSFA-SF...
Jakarta Barat (B)Awal tahun 2015 hingga sekarangBFA-BF...
Jakarta Timur (T)Pertengahan tahun 2015 hingga sekarangTFA-TF...
Keterangan:
  • Untuk sementara ini, plat nomor mobil Jakarta Selatan adalah plat nomor yang paling cepat habisnya.
Untuk kendaraan dinas dan operasional pemerintah eselon tinggi seperti menteri dan jajarannya, saat tidak menghadiri acara kenegaraan atau berdinas, maka 3 huruf seri akhir plat akan menggunakan format RF dan huruf pembeda sesuai kategori jabatan. TNKB ini berlaku selama satu tahun. Jika digunakan untuk mengikuti acara kenegaraan atau berdinas, maka plat akan diubah menjadi RI-XX.
Contoh: B 1234 RFS → Mobil tersebut adalah mobil dinas atau operasional kementerian eselon tinggi. Plat nomor dengan huruf seri RF... merupakan plat nomor rahasia yang berlaku selama satu tahun.

Mobil tetangga yang ini asalnya dari Kota Bekasi (berkode K)
Gambar plat B:
Salah satu mobil plat B asal Kota Tangerang (berkode V). Ini adalah mobil milik Bapak saya.
Motor plat B asal Kabupaten Tangerang (berkode N).


Kalau yang ini plat B asal Jakarta Barat (berkode B)

Mobil plat B asal Kota Tangerang Selatan (berkode W)

Ini juga mobil plat B asal Kota Tangerang (berkode C)

Selasa, 08 September 2015

Jaringan Komputer dan Klasifikasi/Jenis-jenisnya

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).[1] Tujuan dari jaringan komputer adalah[1] agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).[1] Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1] Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.[1]
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapatperangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.[2]: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti HubBridgeSwitchRouterGateway sebagai peralatan interkoneksinya.[2]

Klasifikasi/Jenis

Contoh model jaringan Klien-Server
Klasifikasi/jenis jaringan komputer terbagi menjadi :
  1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).[7][8]Jaringan wilayah lokal]] merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer.[3][7] LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak(printer) dan saling bertukar informasi.[3] Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.[7][8] Kabeltransmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Fiber Optic).[8] Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antarpropinsi, antar negara, bahkan antar benua.[8] Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia.[8] Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.[8]
  2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).[8] Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).[8] Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya.[8] Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-serverprint-serverdatabase server dan sebagainya.[8] Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.[8]Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.[8] Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.[8]
  3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas[3]:
    1. Topologi bus
    2. Topologi bintang
    3. Topologi cincin
    4. Topologi mesh
    5. Topologi pohon
    6. Topologi linier
  4. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
    1. Jaringan terpusat
      Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.[9]
    2. Jaringan terdistribusi
      Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.[9]
  5. Berdasarkan media transmisi data
    1. Jaringan berkabel (Wired Network)
      Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.[9] Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.[9]
    2. Jaringan nirkabel(Wi-Fi)
      Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik.[9] Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.[9]

Jumat, 04 September 2015

Sekilas Tentang Dr. H. Rahmat Effendi

gb

Dikutip dari http://bekasikota.go.id/read/8822/sekilas-tentang-dr-h-rahmat-effendi

Dr. H. Rahmat Effendi, pria kelahiran Bekasi, 03 Februari 1964 ini lebih akrab disapa bang Pepen. Putra daerah yang besar di bilangan Kota Bekasi ini bisa dibilang berasal dari keluarga sederhana, 

Rahmat Effendi sewaktu kecil pernah bercita-cita menjadi seorang Marinir. Kendati cita-cita itu tidak tergapai, namun masih tetap menjadi putra terbaik bangsa Indoensia yang berbakhti kepada nusa dan negara yaitu menjadi seorang Walikota.
Justru jabatan ini menjadi yang terbaik pilihan Tuhan Yang Maha Esa untuk Rahmat Effendi kemudian syukur dan terima kasih pun dipanjatkan. Karena rencana manusia bukan rencana Tuhan tetapi rencana Tuhan lah yang abadi. 
Rahmat Effendi tampil sebagai pribadi yang ulet, gigih, pekerja keras, santun, arif dan bijaksana. Hal itulah yang membawanya kini mencapai kesuksesan sebagai Wakil Walikota Bekasi periode 2008-2013. sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Bekasi periode 2003-2008.  
Rahmat Effendi menikah dengan Hj. Gunarti dan memiliki 2 anak. Rahmat Effendi tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang yang terpandang. Apalagi menjadi seorang Walikota, tapi karena sudah menjadi kehendak Allah SWT, amanah itu pun tidak bisa ditolaknya, sebab sudah menjadi titipan Tuhan. 
Awalnya pria yang sering mengenakan kacamata itu, memulai karir menjadi Ketua DPD Golkar Kota Bekasi sebab kader dan simpatisannya menilai sosok kepemimpinan itu terlihat dari kepribadiannya yang selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik. Sampai akhirnya menjadi seorang Walikota.
Perjalanannya karirnya sebagai Walikota tidaklah gampang, semua berjalan penuh proses. Sejak dilantiknya pria berkepribadian low profil tersebut sebagai Wakil Walikota, Rahmat Effendi pun berhasil mendapat kepercayaan pemerintah pusat untuk memimpin Kota Bekasi hingga batas waktu 2013 menjadi Walikota Bekasi sejak dilantik 3 Mei 2012 lalu.
Putra Bekasi bergelar Doktor itu, dinilai mampu merubah perilaku dan cara pandang masyarakat Kota Bekasi terhadap lingkungan sekitar  karena menurutnya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan jika ingin berhasil.
Benar kata pepatah “Berakit-rakit kehulu berenang kemudian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”. Perlahan tapi pasti, cita-cita mewujudkan Kota Bekasi, menjadi kota Cerdas, Sehat dan Ihsan kini tercapai.
Pemikiran yang patut dicontoh serta menjadi suatu inspirasi dari Rahmat Effendi yaitu, mensyukuri pemberian Tuhan dan menganggap semua apa yang kini dijabat olehnya selain berkat Tuhan juga berkat dukungan keluarga. Menurutnya, jika tidak didasari atas dukungan keluarga maka semuanya tidak akan tercapai seperti apa yang diinginkan. 
Sebagai sosok yang memiliki kepribadian yang besar karena pria yang sering senyum itu selalu menghargai pendapat serta saran dan kritik orang lain. Hal lain juga tak luput dari pengaruh keluarga dalam mendidik dan membimbingnya. Sebab keluarga menginginkan Rahmat Effendi mengikuti jejak kakanya yang berhasil menjiwai dunia politik sehingga terkenal di wilayah Bekasi, Karawang dan Cikampek.
Sebelumnya, Rahmat Effendi memulai  karirnya dari bawah, bekerja di perusahaan minyak Haliburthon, menjadi Ketua PL (Pimpinan Kelurahan) di daerah Pekayon. Kemudian menjadi Pengurus Kecamatan, hingga terpilih menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi.
Meski sekarang menjadi “Public Figure,” sosok ramah, santun dan merakyat pribadi yang begitu lekat dengan Rahmat Effendi.  Keterbukaan, kesederhanaan dan tanggung jawab yang menjadi karakter dari masyarakat asli Bekasi juga melekat pada dirinya. Dibalik semuanya itu keluarga adalah penyemangat bagi Rahmat Effendi dalam menjalankan tugasnya.

Selain politik, Rahmat Effendi juga sangat menggemari makan khas Bekasi seperti sayur
gabus, nasi uduk, hingga toge goreng yang menjadi menu favoritnya.
Sepakbola pun menjadi sesuatu hal yang sangat menyenangkan dan dicintai oleh Rahmat Effendi. Sepakbola menurut Rahmat Effendi adalah ruang pemersatu seluruh lapisan masyarakat, komunikasi yang terbuka untuk semua, pembelajaran memahami tugas, dan peran masing-masing posisi. Selain sehat, olahraga sepakbola juga merupakan bahasa yang universal.
Rahmat Effendi dikenal sebagai pribadi yang pintar dan taat beribadah. Agama adalah kunci sukses dalam segala urusan. Maka jabatan kepala daerah dan pimpinan partai tidak membuat ibadah seorang Rahmat Effendi menjadi terbengkalai. Soal pendidikan, Rahmat Effendi tidak pernah puas. Beliau tidak pernah surut langkahnya untuk terus mencari ilmu. Bahkan saat ini, Rahmat Effendi tengah menyelesaikan program S3 di Universitas Pasundan.
Pendidikan menjadi sangat pentng, bukan karena orang akan mencapai jabatan tertentu. Akan tetapi karena pendidikanlah jati diri seseorang akan terbentuk selain karena terbukanya jaringan. Begitulah pandangan Rahmat Effendi tentang pendidikan sebagai sarana dalam mencapai sukses hidup.
Basis pendidikan dan jaringan luas, inilah yang sangat, mempengaruhi alur karakter pribadinya, sehingga lugas dan tegas, dalam mengambil sebuah keputusan yang berkaitan dalam kebijakan politik. Sebagai seorang kepala daerah dan pimpinan partai, pola partisipasi, dalam dialog selalu menjadi pilihannya.
Hal ini dipraktekkan kepada seluruh kader, mahasiswa, dan masyarakat, dengan harapan keterkaitan antara jabatan, anggota, dan masyrakat. Dalam hal pendidikan politik, ada pesan media demokratisasi di ruang internal partai yang dipimpinnya saat ini.
Lugas, tegas, dan mampu mengakomodir keinginan dan kebutuhan dari tingkat bawah “Grass Root” dengan model bottom up, menjadi identitas dari pria yang akrab disapa Bang Pepen ini.
Menilik pengalamannya sebagai wakil rakyat, dan kini eksekutif, Rahmat Effendi, berniat merefleksikan dalam jabatan dan karirnya pada penilaian masyarakat terhadap karya dan kinerjanya sebagai wakil Walikota Bekasi, sekaligus sebagai ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, yaitu membangun komitmen dalam Visi Kota Bekasi, yang cerdas, sehat, dan ikhsan.  
Refleksi yang dimaksud adalah bagaimana seorang pemimpin mampu melayani kebutuhan masyarakatnya. Karena ini merupakan pedoman, bagi seluruh komponen masyrakat Kota Bekasi dalam mewujudkan kota Bekasi Cerdas, Sehat dan Ikhsan.
Maka menjadi seorang pemimpin adalah orang yang mau dan konsisten melayani masyarakatnya, bukan dilayani masyrakatnya. Tepat rasanya jika kota Bekasi membutuhkan figur seperti Rahmat Effendi.